1. Definisi
Pengambilan Keputusan
Keputusan
adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal itu berkaitan
dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai ‘apa yang harus dilakukan’
dan seterusnya mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat juga dikatakan bahwa
keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa
pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk
memecahkan masalah yang dihadapinya.
Keputusan
itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang sangat vital. Jiwa kepemimpinan
seseorang itu dapat diketahui dari kemampuan mengatasi masalah dan mengambil
keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat adalah keputusan yang berbobot dan
dapat diterima bawahan. Ini biasanya merupakan keseimbangan antara disiplin
yang harus ditegakkan dan sikap manusiawi terhadap bawahan. Keputusan yang
demikian ini juga dinamakan keputusan yang mendasarkan diri pada human
relations.
Setelah
pengertian keputusan disampaikan, kiranya perlu pula diikuti dengan pengertian tentang “pengambilan keputusan”.
Ada beberapa definisi tentang pengambilan keputusan, dalam hal ini arti
pengambilan keputusan sama dengan pembuatan keputusan, misalnya Terry, definisi
pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku dari dua alternatif
atau lebih ( tindakan pimpinan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam
organisasi yang dipimpinnya dengan melalui pemilihan satu diantara
alternatif-alternatif yang dimungkinkan).
Menurut
Siagian pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan terhadap hakikat suatu
masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang dari
alternatif yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan
merupakan tindakan yang paling tepat.
Dari kedua
pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keputusan itu diambil
dengan sengaja, tidak secara kebetulan, dan tidak boleh sembarangan. Masalahnya
telebih dahulu harus diketahui dan dirumuskan dengan jelas, sedangkan
pemecahannya harus didasarkan pemilihan alternatif terbaik dari alternatif yang
ada.
2. Tujuan
Pengambilan Keputusan
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam organisasi itu
dimaksudkan untuk mencapai tujuan organisasinya yang dimana diinginkan semua
kegiatan itu dapat berjalan lancer dan tujuan dapat dicapai dengan mudah dan
efisien. Namun, kerap kali terjadi hambatan-hambatan dalam melaksanakan
kegiatan. Ini merupakan masalah yang hatus dipecahkan oleh pimpinan organisasi.
Pengambilan keputusan dimaksudkan untuk memecahkan masalah tersebut.
3 . Dasar
Pengambilan Keputusan
* Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi
Keputusan
yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif yaitu
mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain. Sifat subjektif
dari keputusuan intuitif ini terdapat beberapa keuntungan, yaitu :
1. Pengambilan keputusan oleh satu pihak sehingga mudah
untuk memutuskan.
2. Keputusan intuitif lebih tepat untuk masalah-masalah yang
bersifat kemanusiaan.
Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi membutuhkan waktu yang
singkat Untuk masalah-masalah yang dampaknya terbatas, pada umumnya pengambilan
keputusan yang bersifat intuitif akan memberikan kepuasan. Akan tetapi,
pengambilan keputusan ini sulit diukur kebenarannya karena kesulitan mencari
pembandingnya dengan kata lain hal ini diakibatkan pengambilan keputusan intuitif
hanya diambil oleh satu pihak saja sehingga hal-hal yang lain sering diabaikan.
*Pengambilan Keputusan Rasional
Keputusan
yang bersifat rasional berkaitan dengan
daya guna. Masalah – masalah yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan
pemecahan rasional. Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional
lebih bersifat objektif. Dalam masyarakat, keputusan yang rasional dapat diukur
apabila kepuasan optimal masyarakat dapat terlaksana dalam batas-batas nilai
masyarakat yang di akui saat itu.
*Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta
Ada yang
berpendapat bahwa sebaiknya pengambilan keputusan didukung oleh sejumlah fakta
yang memadai. Sebenarnya istilah fakta perlu dikaitkan dengan istilah data dan
informasi. Kumpulan fakta yang telah dikelompokkan secara sistematis dinamakan
data. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan dari data. Dengan demikinan,
data harus diolah lebih dulu menjadi informasi yang kemudian dijadikan dasar
pengambilan keputusan.
Keputusan
yang berdasarkan sejumlah fakta, data atau informasi yang cukup itu memang
merupakan keputusan yang baik dan solid, namun untuk mendapatkan informasi yang
cukup itu sangat sulit.
*Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman
Sering
kali terjadi bahwa sebelum mengambil keputusan, pimpinan mengingat-ingat apakah
kasus seperti ini sebelumnya pernah terjadi. Pengingatan semacam itu biasanya
ditelusuri melalui arsip-arsip penhambilan keputusan yang berupa dokumentasi
pengalaman-pengalaman masa lampau. Jika ternyata permasalahan tersebut pernah
terjadi sebelumnya, maka pimpinan tinggal melihat apakah permasalahan tersebut
sama atau tidak dengan situasi dan kondisi saat ini. Jika masih sama kemudian
dapat menerapkan cara yang sebelumnya itu untuk mengatasi masalah yang timbul.
Dalam hal tersebut, pengalaman memang dapat
dijadikan pedoman dalam menyelesaikan masalah. Keputusan yang berdasarkan
pengalaman sangat bermanfaat bagi pengetahuan praktis. Pengalaman dan kemampuan
untuk memperkirakan apa yang menjadi latar belakang masalah dan bagaimana arah
penyelesaiannya sangat membantu dalam memudahkan pemecaha masalah.
*Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang
Banyak
sekali keputusan yang diambil karena wewenang (authority) yang dimiliki. Setiap
orang yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai tugas dan wewenang untuk
mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan demi tercapainya tujuan
organisasi yang efektif dan efisien.
Keputusan
yang berdasarkan wewenang memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan-keuntungan
tersebut antara lain : banyak diterimanya oleh bawahan, memiliki otentisitas
(otentik), dan juga karena didasari wewenang yang resmi maka akan lebih
permanent sifatnya.
Keputusan yang berdasarkan pada wewenang semata maka akan
menimbulkan sifat rutin dan mengasosiasikan dengan praktik dictatorial.
Keputusan berdasarkan wewenang kadangkala oleh pembuat keputusan sering
melewati permasahan yang seharusnya dipecahkan justru menjadi kabur atau kurang
jelas.
4.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam Pengambilan Keputusan
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengambilan
keputusan menurut Terry, yaitu :
a) Hal-hal yang
berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional maupun yang rasional perlu
diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
b) Setiap
keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi.
c) Setiap
keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih
mementingkan kepentingan organisasi.
d) Jarang sekali
pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah altenatif-alternatif tandingan.
e) Pengambilan
keputusan merupakan tindakan mental dari tindakan ini harus diubah menjadi
tindakan fisik.
f) Pengambilan
keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.
g) Diperlukan
pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
h) Setiap
keputusan hendaknya dilembagakan agar diketahui keputusan itu benar.
i) Setiap
keputusan merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan mata rantai
berikutnya.
5. Keputusan
Individual dan Kelompok
Pengambilan keputusan dapat dilakukan secara individual atau
kelompok, tergantung bagaimana sifat dan corak permasalahannya. Keputusan
individual dibuat oleh seorang pemimpin sendirian, sedangkan keputusan kelompok
dibuat sekelompok orang. Keputusan kelompok dibedakan dalam :
a) Sekelompok
pimpinan
b) Sekelompok
orang-orang bersama pimpinannya.
c) Sekelompok
orang yang mempunyai kedudukan sama dan keputusan kelompok
Keputusan yang dibuat oleh seseorang
Kebaikannya antara lain :
1. Keputusannya
cepat ditentukan atau diambil, karena tidak usah menunggu persetujuan dari
rekan lainnya.
2. Tidak akan
terjadi pertentangan pendapat
3. Kalau pimpinan
ya ng mengambil keputusan itu mempunyai
kemampuan yang tinggi dan berpengalaman yang luas dalam bidang yang akan
diputuskan, keputusannya besar kemungkinan tepat.
Kelemahannya antara lain :
1. Bagaimana
kepandaian dan kemampuan pimpinan tetapi pasti memiliki keterbatasan.
2. Keputusan yang
terlalu cepat diambil dan tidak meminta pendapat orang lain seringkali kurang
tepat.
3. Jika terjadi
kesalahan pengambilan keputusan merupakan beban berat bagi pimpinan seorang
diri.
Keputusan yang dibuat oleh Sekelompok Orang
Kelebihannya antara lain :
1. Hasil
pemikiran beberapa orang akan saling melengkapi
2.
Pertimbangannya akan lebih matang
3. Jika ada
kesalahan pada pengambilan keputusan tersebut, beban ditanggung secara bersama.
Kelemahannya antara lain :
1. Ada
kemingkinan terjadi perbedaan pendapat
2. Biasanya
memakan waktu lama dan berlarut-larut karena terjadi perdebatan-perdebatan
3. Rasa tanggung
jawab masing-masing berkurang, dan ada kemungkinan saling melemparkan tanggung
jawab jika terjadi kesalahan.
Mengenai pembuatan keputusan individual dan kelompok Siagian
menyatakan bahwa ada tiga kekuatan yang selalu mempengaruhui suatu keputusan
yang dibuat. Tiga kekuatan itu :
1. Dinamika
individu di dalam organisasi
Pengaruh individu dalam organisasi sangat terasa terutama
dalam hal ini adalah
pemimpinnya. Seorang pemimpin yang mempunyai kepribadian
yang kuat, pendidikan yang tinggi, pengalaman ynag banyak akan memberi kesan
dan pengaruh yang besar terhadap bawahannya
2. Dinamika
kelompok orang-orang di dalam organisasi
Dinamika kelompok mempunyai pengaruh besar, oleh karena itu
pemimpin hendaknya mengusahakan agar kelompok lebih cepat menjadi dewasa.
3. Dinamika
lingkungan organisasi
Pengaruh lingkungan juga memegang peranan yang cukup penting
untuk diperhatikan. Antara organisasi dan lingkungan itu saling mempemgaruhi.
6. Proses
Pengambilan Keputusan
Setiap keputusan yang diambil itu merupakan perwujudan
kebijakan yang telah digariskan. Oleh karena itu, analisis proses pengambilan
keputusan pada hakikatnya sama saja dengan analisis proses kebijakan. Proses
pengambilan keputusan meliputi :
Identifikasi masalah
Dalam hal ini pemimpin diharapkan mampu mengindentifikasikan
masalah yang ada di dalam suatu organisasi.
Pengumpulan dan penganalisis data
Pemimpin diharapkan dapat mengumpulkan dan menganalisis data
yang dapat membantu memecahkan masalah yang ada.
Pembuatan alternatif-alternatif kebijakan
Setelah masalah dirinci dengan tepat dan tersusun baik, maka
perlu dipikirkan cara-cara pemecahannya. Cara pemecahan ini hendaknya selalu
diusahakan adanya alternatif-alternatif beserta konsekuensinya, baik positif
maupun negatif. Oleh sebab itu, seorang pimpinan harus dapat mengadakan
perkiraan sebaik-baiknya. Untuk mengadakan perkiraan dibutuhkan adanya
informasi yang secukupnya dan metode perkiraan yang baik. Perkiraan itu terdiri
dari berbagai macam pengertian:
Perkiraan dalam arti Proyeksi
Perkiraan yang mengarah pada kecenderungan dari data yang
telah terkumpul dan tersusun secara kronologis.
Perkiraan dalam arti prediksi
Perkiraan yang dilakukan dengan menggunakan analisis sebab
akibat.
Perkiraan dalam arti konjeksi
Perkiraan yang didasarkan pada kekuatan intuisi (perasaan).
Intuisi disini sifatnya subjektif, artinya tergantung dari kemampuan seseorang
untuk mengolah perasaan.
Pemilihan salah satu alternatif terbaik
Pemilihan satu alternatif yang dianggap paling tepat untuk
memecahkan masalah tertentu dilakukan atas dasar pertimbangan yang matang atau
rekomendasi. Dalam pemilihan satu alternatif dibutuhkan waktu yang lama karena
hal ini menentukan alternative yang dipakai akan berhasil atau sebaliknya.
Pelaksanaan keputusan
Dalam pelaksanaan keputusan berarti seorang pemimpin harus
mampu menerima dampak yang positif atau negatif. Ketika menerima dampak yang
negatif, pemimpin harus juga mempunyai alternatif yang lain.
Pemantauan dan pengevaluasian hasil pelaksanaan
Setelah keputusan dijalankan seharusnya pimpinan dapat
mengukur dampak dari keputusan yang telah dibuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar