Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat
garis-garis besar dari suatu karangan yang akan ditulis, dan merupakan
rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur,
dan teratur. Kerangka karangan dibuat untuk mempermudah penulisan agar tetap
terarah dan tidak keluar dari topik atau tema yang dituju.
Adapun manfaat kerangka karangan secara umum adalah untuk
menyusun karangan secara teratur. Selain itu ada beberapa manfaat kerangka
karangan, antara lain :
a. Mempermudah
pembahasan tulisan.
b. Menghindari isi
tulisan keluar dari tujuan awal.
c. Menghindari
penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih.
d. Memudahkan
penulis mencari materi tambahan.
e. Menjamin penulis
bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.
f. Memudahkan
penulis mencapai klimaks yang berbeda-beda.
Dengan adanya kerangka karangan, penulis bisa langsung
menyusun tulisannya sesuai butir-butir bahasan yang ada dalam kerangka
karangannya. Kerangka karangan merupakan miniatur dari sebuah karangan. Dalam
bentuk ini, karangan tersebut dapat diteliti, dianalisi, dan dipertimbangkan
secara menyeluruh.
kerangka karangan berdasarkan urut ruang:
Urutan ruang dipakai untuk mendeskripsikan suatu tempat atau
ruang. Umpamanya kantor, gedung, lokasi/wilayah tertentu.
-Contoh bagian karangan yang memakai urutan ruang.
Topic : Laporan Lokasi Banjir di Indonesia
Banjir di Pulau Jawa
Banjir di Pulau Tengah
Daerah Semarang
Daerah Pekalongan
Banjir di Jawa Barat
Daerah Ciamis
Daerah Garut
kerangka karangan berdasarkan urut topik:
Topik berarti pokok pembicaraan atau pokok permasalahan.
Topik karangan adalah suatu hal yang akan digarap menjadi karangan merupakan
jawaban atas pertanyaan masalah apa yang akan ditulis? Atau hendak menulis apa
?
Jika seseorang akan mengarang, ia terlebih dahulu harus
memilih dan menetapkan topik karangannya. Permasalahannya di sekitar kita yang
dapat dijadikan topik karangan jumlahnya sangat banyak : putus sekolah,
pengangguran , kenaikan harga. Ciri khas topik terletak pada permasalahannya
yang bersifat umum dan belum terurai.
Adapun judul karangan pada dasarnya adalah perincian atau
penjabaran dari topik. Jika dibandingkan topik, judul lebih spesifik dan sering
telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas. Memang topik
seperti aksitektur,ekonomi,hukum,komputer,listrik,manajemen, boleh saja
dijadikan judul karangan,tetapi judul tidaklah harus sama dengan topik. Jika
topik sekaligus menjadi judul, biasanya karangan akan bersifat umum dan ruang
lingkupnya juga sangat luas. Judul karangan sedapat-dapatnya singkat dan padat,
menarik perhatian, serta menggambarkan garis besar pembahasan.
Topik dan judul dapat memiliki persamaan dalam hal sama –
sama dapat menjadi judul karangan. Namun, antara keduanya terdapat perbedaan;
topik adalah ‘payung besar’ yang bersifat umum dan belum menggambarkan sudut
pandang penulisnya, sedangkan judul lebih spesifik dan telah mengandung
permasalahan yang lebih jelas atau lebih terarah dan telah menggambarkan sudut
pandang penulisnya.
Cara pertama untuk mempersempit pokok pembicaraan dapat
dilakukan dengan memecah pokok pembicaraan menjadi bagian-bagian yang makin
kecil yang disebut subtopik. Cara kedua ialah dengan menuliskan pokok umum dan
membuat daftar aspek khusus apa saja dari pokok itu secara berurutan kebawah.
Dari daftar itu dapat dipilih salah satu aspek untuk dijadikan topik karangan.
Cara ketiga dapat dilakukan dengan mengajukan lima pertanyaan berikut mengenai
pokok pembicaraan : apa, siapa, di mana, kapan, dan bagaimana. Pokok
pembicaraan dapat ditulis di atas, lalu dibawahnya disediakan kolom –kolom
untuk menjawab kelima pertanyaan itu. Dalam setiap kolom dituliskan aspek –
aspek khusus dari pokok pembicaraan.
sumber :
-
http://mahmud09-kumpulanmakalah.blogspot.com/2013/01/pengertian-manfaat-dan-fungsi-kerangka.html
-http://yanti91.blogspot.com/2011/10/topik-tema-dan-kerangka-karangan.html
-http://bongez.wordpress.com/2010/04/26/kerangka-karangan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar